A.
Membangun komitmen
bagi dirinya dan bagi orang lain
1
Pengertian
komitmen tinggi
Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk
melakukan sesuatu. Komitmen tinggi seorang wirausaha adalah seorang wirausaha
harus menepati perjanjian awal usahanya atau tujuan utama usahanya. Sehingga
dengan komitmenya seorang wirausahawan bisa mencapai apa yang dicita-citakannya
dari awal.
2
Faktor-faktor
komitmen tinggi
Faktor-faktor pendukung yang benar-benar memanfaatkan
komitmen tinggi adalah :
a.
Konsentrasi pada manusia
b.
Mercusuar
c.
Konsisten
d.
Tegas
e.
Fair
3
Menerapkan
perilaku tepat waktu
Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan yang berhasil
harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai beriku:
a. Tepat waktu adalah organisasi,
maksudnya keseluruhan dan dari aktivitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
b. Tepat waktu adalah kekuasaan,
maksudnya waktu yang kita hadapi sekarang akan menetukan kejadian-kejadian pada
masa yang akan datang.
c. Tepat waktu adalah nilai uang,
maksudnya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat dinilai dengan uang.
d. Tepat waktu adalah ukuran ,
maksudnya menetukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan
berapa waktu yang diabaikan sehingga menimbulkan kerugian.
4
Menerapkan
perilaku tepat janji
Yaitu merupakan sifat yang perlu dimiliki setiap siswa di
sekolah, karena hal ini akan mendatangkan kepercayaan, yaitu sebagai modal
utama dalam segala bidang usaha.
Ciri-ciri potensi siswa calon wirausahawan adalah:
a.
Bermoral tinggi dalam menepati
janji
b.
Bersikap mental tinggi dalam
menepati janji
c.
Terampil dalam belajar dan
berusaha
Penerapan prilaku tepat janji pada siswa di lingkungan
sekolah sebagai berikut:
a.
Mengajari siswa dalam membiasakan
sehari-hari tepat janji, waktu dan bersekolah.
b.
Membiasakan mendidik diri
sendiri dalam belajar dan tidak berbohong
c. Merenungi kelelahan dan
kelemahan yang terdapat dalam pribadi serta cara-cara untuk mengatasinya
d.
Menrenungi keberhasilan dan
kegagalan dalam belajar, berkarya dan berprestasi
e.
Meningkatkan disiplin diri
sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji.
5
Menerapkan kepedulian terhadap mutu
hasil kerja
Ada tiga unsur penampilan produk yaitu: Line (garis), Form (bentuk), dan
color (warna).
Ketiga unsure tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga di peroleh
keindahan, keserasian, dan kesesuaian
pada penampilan produk.
Penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu:
a.
Produk dan pelayanan dapat
ditempatkan pada salah satu sasaran.
b.
Produk dan pelayanan dapat
ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar.
c.
Produk dan pelayanan dapat
ditampilkan ditengah tengah masyarakat/pasar.
Tujuan perusahaan menampilkan produk yang lebih baik
adalah:
a.
Menciptakan hasil produk yang
sesuai dengan selera konsumen
b.
Menciptakan hasil produk yang
berfaedah dan disenangi konsumen
c.
Menciptakan produk yang mudh
pemeliharaannya.
Penampilan seorang wirausaha yang baik adalah tidak
membiarkan para konsumen terlalu menunggu-nunggu pelayanan yang lama.
Penampilan wirausahawan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, yaitu:
a.
Ramah tamah dan sopan satun
b.
Mempunyai sikap perhatian dan
bersahabat
c.
Selalu bijaksana
d.
Cekatan, pering dan mudah
bergaul.
6
Menerapkan
komitmen tinggi terhadap pengendalian diri
Dalam menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian
diri, seorang wirausaha harus memiliki:
a.
Ketabahan
Berati tetap dan kuat hari dalam menghadapi cobaan dan
kesulitan-kesulitan hidup dan berusaha.
b.
Keuletan
Berarti tanggung, kuat dan tidak mudah putus asa.
Keuletan harus ditunjang dengan perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada
diri sendiri.
c.
Disiplin
Berarti latihan dan ketaatan pada peraturan.
Disiplin
diri memberi kekuatan-kekuatan, yaitu:
1)
Menolong dan mengontrol sikap
mental
2)
Menguasai keadaan penghidupan
3)
Mengatasi kegagalan,
kemelaratan dan nasib buruk
4)
Membentuk pola berfikir logis
5)
Mengamankan dari rasa takut
6)
Mengontrol batin dan
mengarahkan pada tujuan
7)
Mengembangkan kebiasaan
melalui rencana dan tujuan
8)
Menentukan keberhasilan dalam
hal pemimpin.
d.
Kerjasama
Kekuatan manusia terletak pada kemampuan untuk
bekerjasama dengan manusia lainnya.
Kerjasama dapat dilaksanakan didalam:
1)
Keluarga
2)
Orang-orang seprofesi
3)
Masyarakat
4)
Pemerintah.
Syarat kerjasama adalah murah hati, banyak senyum kepada
teman-teman dan penuh disiplin. Kemampuan bekerjasama dapat diwujudkan apabila
saling pengertian, saling asah, saling asuh dan saling kasih.
B.
Mengambil resiko
usaha
1
Macam-macam
resiko
Risiko (risk) adalah kegagalan, kendala,
hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya. Begitu pula berhasilnya suatu
usaha dipengaruhi oleh bagaiman cara pengelolaannya.
Para wirausaha merupakan pengambil risiko usaha
yang sudah diperhitungkan.
Menurut para ahli kewirausahaan, kegiatan usaha
atau bisnis memiliki berbagai macam resiko, dimana risiko ini dapat diidentifikasi
kedalam berbagai macam jenis yaitu:
a.
Barang tidak laku
b.
Barang tidak bisa terbayar
c.
Barang tidak bermanfaat
bagi konsumen
d.
Adanya bencana alam
e.
Adanya pencurian, penipuan
f.
Adanya kredit macet
g.
Utang yg besr tak terbayarkan
h.
Adanya mogok kerja
i.
Adanya sabotase terhadap
usahanya
j.
Harga barang turun naik
k.
Adanay persaingan global
l.
Adanya resesi dan inflasi
m.
Adanya gejolak politik di
dalam negeri
n.
Tidak dipercaya oleh bank
o.
Adanya cashflow yang tersendat
p.
Tingkat penjualan yang rendah
q.
Kacaunya distribusi
r.
Sulitnya mencari bahan baku
s.
Kacaunya manajemen produksi
Resiko dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya:
a.
Keahlian dalam mengambil
resiko
b.
Resiko yang diketahui
sebelumnya
c.
Resiko pertengahan usaha
d.
Inisiatif dan inovatif
e.
Resiko usaha yang
diasuransikan
f.
Kerja prestatif dan antusiasme
2
Kemampuan
memperkecil resiko
Jika wirausaha tidak berani mengambil resiko
maka beliau tidak bisa mewujudkan bakat berwirausahanya. Adapun kemampuan di
dlam memperkecil resiko usaha dapat ditingkatkan oleh:
a.
Keyakinan pada diri sendiri
untuk sukses
b.
Kemampuan dalam menghadapi
situasi resiko menurut tujuan usaha
c.
Kemampuan untuk menilai resiko
secara realistis
d.
Kesediaan untuk mengubah
keadaan demi keuntungan usaha
Berikut adalah prosedur menganalisis resiko usaha:
a.
Tujuan dan sasaran resiko
usaha
b.
Meneliti alternatif resiko
usaha
c.
Merencanakan dan melaksanakan
sebuah alternatif
d.
Taksiran resiko usaha
e.
Mengumpulkan informasi resiko
usaha
C.
Membuat keputusan
1
Alternatif
pemecahan masalah
Membuat keputusan (decision making) adalah suatu
proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi,
membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk
melaksanakan pekerjaan.
Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis,
tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampuan
bisnisnya pada masa yang akan datang.
Pedoman untuk membuat alternatif pemecahan
keputusan, kuncinya adalah sebagi berikut:
a.
Terlebih dahulu, tentukan
fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
b.
Identifikasi, bidang manakah
dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Dibidang yang
dikenal ini seorang wirausha harus menggunakan logika, penalaran, dan
intuisinya untuk membuat keputusan, serta peran teknologi informasi harus optimal
penggunaannya.
Informasi juga sangat penting untuk sebagai masukan bagi
pengambilan suatu keputusan dalam bisnis.
2
Solusi
memecahkan masalah
Faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dalam
membuat pemecahan keputusan akhir antara lain sebagai berikut:
a.
Ukuran dan kompleksitas
bisnis
b.
Harapan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan bisnis.
c.
Fasilitas yang tersedia di
daerah untuk berbagai instalasi sistem
d.
kualitas dan kuantitas dari
staf yang tersedia.
e.
Jumlah transaksi yang harus
diproses
f.
Faktor-faktor keuangan
Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dalam membuat
pemecahan keputusan, antara lain sebagai berikut:
a.
Solusi membuat pemecahan
keputusan
1)
Faktor orang
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan
orang-orang yang akan merasakan maslah akibat dari keputusan yg dibuat.
2)
Faktor psikologi
Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor
psikologi (emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan pengaruh kejiwaan
lainnya)
3)
Faktor fisik
Dalam mengambil keputusan perlu ditransfer ke dalam
tindakan fisik.
4)
Faktor sasaran
Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dan
mendorong arah usaha dalam rangka
pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan
5)
Faktor waktu
Dalam membuat keputusan masalah perlu memperhatikan waktu
yang efektif untuk menganalisa data-data dan permasalahnya.
6)
Faktor pelaksanaan
Dalam mengambil keputusan perlu adanya follow up. Setiap keputusan perlu
rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan.
b.
Pertimbangan membuat keputusan
usaha
Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan
ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk:
1)
Merangsang daya imajinasi guna
mendapatkan jawaban yang benar terhadap
suatu masalah.
2)
Memperkaya
alternatif-alternatif guna melahirkan keputusan yang lebih mantap
3)
Memungkinkan penerimaan
bersama terhadap keputusan yang akan diambil
Macam macam keputusan:
1)
Keputusan produksi
2)
Keputusan penjualan
3)
Keputusan permodalan
4)
Keputusan kepegawaian
Dasar dan tenik pemecahan membuat keputusan usaha adalah:
1)
Intuisi
2)
Fakta
3)
Pengalaman
4)
Keterampilan
3
Resiko keberhasilan
dan kegagalan dalam pengambilan keputusan
Untuk
mengurangi resiko usaha yang tidak diinginkan oleh seorang wirausaha adalah dengan adanya
komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu bidang yang sangat penting
dalam proses kegiatan usaha/bisnis.
Dalam
komunikasi ada tiga aspek yang diperlukan dan dipertimbangkan dalam rangka
pemecahan masalah keputusan usaha, yaitu:
a.
Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses dalam
pemecahan masalah keputusan
b.
Komunikasi mengangkut karyawan perusahaan
c.
Komunikasi menyangkut informasi dalam pemecahan keputusan
usaha/bisnis
Pentingnya
komunikasi dalam usaha adalah untuk:
a.
Dapat menimbulkan kesetiakawanan dan loyalitas karyawan
b.
Mudah memperoleh keterangan/informasi
c.
Meningkatkan tanggungjawab karyawan
d.
Meningkatkan kegairahan kerja karyawan
e.
Mengetahui kebijaksanaan, peraturan yang telah ditetapkan
f.
Menimbulkan saling pengertian di antar karyawan
g.
Adanya saling menghargai dalam pemecahan keputusan usaha
h.
Dapat memutuskan keputusan ssesuatu masalah secara tepat
dan logis
i.
Dapat mendorong karyawan ke arah berfikir kreatif dan
inovatif
Pemecahan
masalah keputusan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari:
S = Strenght
, berarti kekuatan usaha
W = Weakness
, berarti kelemahan usaha
O = Opportunity
, berarti peluang usaha
T = Threat
, berarti ancaman usaha
Dengan
analisis SWOT wirausaha akan menyiapkan jalan keluar secara rasional, tegas dan
lugas di dalam memecahkan keputusan masalah usahanya. Dengan adanya alaisis
SWOT dan adanya informasi dari dalam dan luar usaha/bisnis, wirausaha akan
dapat mengetahui:
a. Adanya kekuatan yang dapat mendukung dalam memecahkan
masalah keputusan usahanya.
b. Dimana peluang usahanya
c.
Apakah kelemahan yang membatasi/menghambat kemampuan
dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya
d.
Apa saja yang mengancam dan membahayakan di dalam membuat
pemecahan masalah keputusan usahanya.
Manfaatkanlah O (oppurtunity) seluas-luasnya, waspadalah dan
berjaga-jagalah terhadap T (threat), tempuhlah segala upaya untuk mengatasinya
W (weakness) dan pupuklah serta binalah S (strenght) untuk masalah keputusan usaha atau bisnis
tersebut
Tugas Kegiatan Belajar
Lakukanlah pengamatan dilingkungan sekitar tempat tinggalmu, tentang
kelangsungan hidup suatu usaha/bisnis. Lihatlah jenis usaha apa yang dapat
bertahan dalam jangka waktu yang lama? Dan
jenis usaha yang tidak dapat bertahan lama.
Buatlah daftar jenis usahanya, lakukan analisis kenapa usaha itu berhasil
dan kenapa usaha itu gagal?
thanks gan kebetulan ane lagi disuruh buat powwer point kwu materi kelas 10
BalasHapus